Sudah lama sekali tidak menulis, alhamdulillah pagi ini diberi
kesempatan menulis untuk sedikit meluapkan dan mengusir gundah. :D kali
ini saya akan sedikit bercerita soal pengalaman remaja. sudah umum
tentunya, jika remaja sepantaran kita ini pasti sedang merasakan
nikmatnya benih-benih cinta. dan sudah menjadi pepatah yang pada
akhirnya diangkat menjadi jargon andalan setiap penyandang status anak
SMA. bahwa MASA SMA ADALAH MASA YANG PALING INDAH.betul kan ya? hehe.. yah sebab seperti itu pulalah yang sedang dialami oleh teman seperjuangan saya ini.
Teman
saya ini, adalah seseorang yang jika dilihat-lihat, dia tergolong
memiliki yang wajah tampan. mempunyai badan yang kekar atletis,
berperawakan tinggi, dan pandai tentu saja. namun sayangnya, dia adalah
seorang perempuan. sebut saja Mawar.Di suatu senja di musim yang lalu,
mawar terlihat sedang berputar-putar sendiri menggunakan mobil-mobilan
mini yang biasanya disewakan di pinggir alun-alun. dia sedang GALAU.
bayangkan, ketika remaja lainnya sedang asik berduaan di malam minggu
seperti ini. mawar justru menikmati malam minggunya dengan menyewa
mobil-mobilan mini konsumsi anak balita. BETAPA MENGENASKAN..
Sebenarnya
mawar sudah berniat menikmati malam minggunya dengan lelaki yang begitu
dicintainya. dia sudah berusaha mempersiapkan dirinya untuk berdandan
secantik mungkin sebelum pergi. meskipun nyatanya, usahanya selalu
gagal.
"Halo, HOney, malam mingguan yuuuk?" kata santi
ketika ia menelepon pacarnya untuk keluar. "siap honey!! kamu tunggu
aku ya!" jawab pacar santi dari seberang sana. betapa mesranya mereka.
sayangnya itu Santi, bukan Mawar. sebab mawar sedang
galau setelah uangnya habis untuk naik mobil-mobilan, akhirnya ia
memberanikan dirinya untuk menelepon pujaan hatinya. "Assalamualaikum,
eh, kamu mau malam mingguan sama aku nggak?" begitu ajak mawar kepada
seseorang diseberang. "eh, maaf. aku nggak bisa. lagi sibuk ngurusi
proker osis." jawab seseorang laki-laki dari seberang telepon. dia
adalah jono, laki-laki pujaan hati mawar yang sangat tampan, pintar,
multitalent, anak osis, dan yang terpenting dia adalah bintang sekolah.
bagi wanita normal. tentulah bagi wanita normal lekaki macam ini adalh
buronan utama. pun bagi mawar yang tidak normal, ia tetap mengikuti
tren yang ada. menyukai bintang sekolah. meskipun kelihatannya, cinta
mawar ini bertepuk sebelah tangan. sebab berbagai tawaran dan ajakan
mawar selalu saja berujung penolakan. BETAPA MENGENASKAN..
putus
asa, karena ajakannya ditolak. akhirnya mawar memutusan untuk
jalan-jalan sendiri. kesekolah, menengok pujaan hatinya yang sedang
sibuk. namun tanpa disangka-sangka, betapa remuk tiba-tiba hati mawar
ketika sesampainya disekolah ia justru melihat pujaan hatinya sedang
duduk di halaman sekolah bersama dengan dua orang wanita. begitu asyik
bercerita, sampai kedatang mawarpun tidak dihiraukannya..
mawar
begitu sakit hati. hatinya serasa dicabi-cabik, dikuliti, dipotong
kecil-kecil, ditimbang, dibungkus, dan dibagikan ke warga sekitar
layaknya daring kurban. dan seketika itu juga setan datang, berusaha
meracuni otaknya. namun setelah sekian lama si setan mencari-cari
otaknya dan tidak ketemu juga. pergilah si setan, dan tinggalah si
mawar sendiri. seperti seisi dunia mengacuhkannya. BETAPA MENGENASKAN..
akhirnya
mawar memutuskan untuk pergi. menyendiri. hingga tiba-tiba seorang
pemulung menghampirinya. "adek kenapa?", "saya putus asa pak, harusnya
masa sma adalah masa yang paling indah buat saya pak.., tapi ini. saya
malah dibuat patah hati begini.." curhat si mawar, "patah hati?
sudahlah dek.. santai saja. dulu bapak juga pernah SMA seperti kamu.
dan seperti kamu, bapak juga berpikir sma itu adalah masa yang paling
indah. hingga bapak bertekad tak mau menyia-nyiakannya. namun akhirnya,
beginilah jadinya. bapak cuma bisa jadi pemulung..
ingatlah dek,
masa yang paling indah itu belum tentu masa yang paling berguna. SMA
itu penentu. mau kemana adek setelah itu. jadi jangan disia-siakan."
kata si pemulung menasihati. Dan begitulah, akhirnya si mawar dan si
pemulung hidup bahagia bersama dan tidak ada lagi ibu dan saudara tiri
yang menjahatinya.
TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar