Senin, 04 Juli 2011

Alhamdulillah hari ini, ketika akhirnya bisa beristirahat setelah 2 minggu liburan ini sudah kita isi dengan kegiatan yang kelewat bermanfaat untuk ukuran anak sma. Hehe,  namun sungguh pelajaran yang sangat luar biasa sudah saya dapat ketika bekerja bersama teman-teman dari GEO3 SMAN 1 Purworejo. Gotong royong, saling pengertian, dan yang terpenting adalah seadanya saja, ketika hanya ada satu box makan saja maka tak sudi kita untuk makan bersama tanpa rasa malu, jijik, gengsi. Dan yang repenting dimana kita dilatih untuk menjadi orang yang nrimo ing pandum, sederhana, dan tidak sombong, cethil, ataupun bakhil.

Ngomong-ngomong soal bakhil ataupun pelit kalau dalam bahasa kita sehari-hari. Saya jadi ingat tentang sebuah dongeng sebelum tidur. Namun kali ini bukan dari abu nawas, negeri 1001 malam, ataupun negerinya orang-orang Disney. Dongen sederhana tentang seseorang di kampung yang terkenal dengan keuletan kerjanya, kaya, namun pelitnya minta ampun. Kita sebut saja dia wicak, biar saya ngeksis dikit, OKE?

Si wicak ini mempunyai uang banyak sekali yang selalu ia simpan dibawah kasur tidurnya. Kasur tidur yang hancur, didalam rumah yang juga hancur. Ya, saking pelitnya, bahkan wicak juga sayang untuk membelanjakan uangnya untuk keperluanya sendiri. Tiap hari dia nrimo hanya makan nasi uyah agar uangnya tak berkurang banyak. Sesekali makan enak hanya jika ada sega terteran atau kondanganan. Sungguh sangat kelewat saying dengan uang si wicak ini. Bahkan untuk alas kaki, dengan hanya memakai sandal selop dengan tambalan potongan ban disana-sini. Orang-orang selalu tertawa dan mengejek setiap melihat si wicak memakai sandal itu. Namun parahnya, wicak malah berpikir kalau orang-orang itu iri dan kepengin memiliki sendalnya. Walhasil, setiap jumatan wicak selalu menyimpan sandalnya di tempat yang se-primpen mungkin.

Suatu saat, beberapa anak kecil melihat si wicak ini sedang sibuk ngumpetke sandal eksotisnya itu. Pikiran jahil tiba-tiba muncul di otak mereka. Maklum lah, anak kecil. Mereka lalu mencoba mengambil sandal terbagus yang ada di serambi masjid, dan menukarkan tempat dengan sandal si wicak tadi. Ketika akhirnya jumatan selesai, seperti biasa wicak bergegas keluar mengambil sendalnya. Takut diambil orang dulu. Namun beapa terkejutnya wicak, ketika yang ada ditempat persembunyian tadi bukan lagi sandal bobrok. Namun sandal mahal yang keren. Wicak pun segera pulang  membawa sandal itu. Sementara itu, di masjid sedang ada keributan karena si empunya sandal sudah menyadari kalau sendalnya hilang. Ketika lalu melihat sandal terakhir yang tersisa. Ia lalu tahu kalau si wicaklah yang mengambilnya. Diparanilah wicak dirumahnya,dan benar. Akhirnya diperkarakanlah kasus sandal ini, dan wicak pun harus membayar denda sekian banyaknya.

Putus asa, akhirnya wicak pun berpikir untuk menyingkirkan sandal ghaibnya itu. Namun saking bakhilnya, meskipun sudah tak punya niat untuk memilikinya lagi, ia tetap tak rela kalau sandal itu dimiliki orang lain. Jadi pada suatu malam ia memasukkannya kedalam peti, dan berniat untuk menguburnya. Namun ternyata, ketika si wicak sedang mengubur sandal ghaibnya. Ada seorang yang melihat aktivitasnya itu. Karena ia melihat bahwa yang dikubur wicak adalah peti. Maka pasti harta karunlah isinya. Apalagi memang si wicak itu kan sebenarnya kaya. Lalu segera setelah wicak pergi, ia menggali peti itu, membawa kabur, dan membukanya. Ahh, ternyata isinya Cuma sandal bodhol tak berguna. Karena merasa gelo, ia lalu melemparkan sandal itu sejauh-jauhnya. Dan
PLETAAAAAK!!!

Sandal itu mengenai kepala seseorang. Merasa mengenali sandal itu, dia segera menghampiri wicak dan memperkarakannya. Lagi, si wicak harus kembali membayar denda. Dan sandal ghaibnya dikembalikan. Namun karena sudah merasa bahwa sandalnya itu membawa bala, wicak memutuskan untuk membuang sandalnya ke sungai. Wush…. Melayang begitu saja, lalu kendang sampai kedaerah pabrik, menyumbat saluran pembuangan, dan membuat mesin rusak. Setelah orang pabrik menyelidiki penyebab mesin rusak dan ketemu. Untuk ke-3 kalinya wicak dibawa ke pengadilan. di perkarakan, dan kali ini harus mengganti kerusakan mesin. Gara-gara sandal ghaibnya. Hehe,

Merasa sudah bebel memiliki sandal yang sebegitu ghaibnya, wicak memutuskan untuk memotong-motong sendalnya, lalu membuangnya ke tempat sampah. Ia berpikir sudah waktunya membeli sandal baru. Namun, ketika lalu pulang berniat untuk mengambil uang. Betapa kagetnya ahwa ternyata uang simpanannya di bawah kasur sudah ludes untuk membayar denda. Wicak pun shock, seperti tiba-tiba tumbuh bisul dimatanya, membesar, lalu pecah. Nanahnya muncrat keseluruh tubuhnya, membuatnya terkena serangan jantung. Dan mati. Nauzubillah..

Nah inilah teman-teman, betapa seseorang bisa tersiksa karena kepelitannya sendiri. So, inti pelajaran kita kali ini apa anak-anak? YA, BETUL!!! Jangan jadi wicak!! Nah loh, bukan itu. Jangan jadi orang pelit. Atau akan tumbuh bisul di matamu nanti. hehehe

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2010 Pratamaidea.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.